24 research outputs found
MODEL PEMBELAJARAN CASE-BASED REASONING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMK
Inovasi pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, menjadi salah satu upaya untuk
peningkatan kompetensi. Kompetensi guru dan siswa SMK dalam menghadapi tantangan
pembelajaran abad 21 dan tantangan pasar bebas, menjadi isu penting pengembangan mutu
pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran CBR, untuk
meningkatkan kemampan pemecahan masalah siswa pada keterampilan troubleshooting
komputer, serta mengetahui sikap penerimaan guru dan siswa terhadap model CBR hasil
pengembangan. Metode R&D yang digunakan dalam penelitian ini, mengadopsi systems
development life cycle (SDLC). Penelitian ini melibatkan 522 orang siswa dan delapan
orang guru SMK TKJ kelas X di Kabupaten Garut, dengan teknik sampling yang digunakan
teknik sampling kuota. Pengujian luas terhadap model CBR menunjukkan hasil yang
signifikan. Pengujian pada kelas ekperimen di seluruh sekolah menunjukkan hasil yang
lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Kenaikan tersebut ditandai dengan rerata
nilai eksperimen sebesar 80.85 dan rerata nilai kelas kontrol sebesar 61.89. Kenaikan hasil
belajar kelas eksperimen juga memperlihatkan hasil lebih tinggi daripada kenaikan nilai
pada kelas kontrol, yang ditandai dengan rerata nilai Gain kelas eksperimen sebesar 0.68
dan kelas kontrol sebesar 0.34. Technology Acceptance Model (TAM) digunakan sebagai
kerangka untuk mengukur sikap penerimaan guru terhadap model CBR. Pengukuran setiap
konstruk pada TAM menunjukkan hasil yang positif. Penerimaan guru terhadap CBR, juga
berpengaruh positif dan memiliki korelasi yang signifikan (Sig = 0,021) dengan
peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam keterampilan troubleshooting
kompute
PENGARUH CASED-BASE REASONING (CBR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA (PENERAPAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA)
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh Case-based Reasoning (CBR) terhadap kemampuan siswa untuk mengidentifikasi jenis-jenis frasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kuasi eksperimen dengan objek penelitian adalah siswa SMA di salah satu kabupaten di Jawa Barat, dimana pembelajaran yang digunakan oleh kelas kontrol adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mengidentifikasi jenis-jenis frasa menggunakan model pembelajaran CBR sebesar 44% dalam interpretasi tinggi dan sebesar 56% dalam interpretasi sedang, dengan nilai taraf kepercayaan (signifikansi) diperoleh sebesar 0.000, sedangkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL sebesar 28% dalam interpretasi tinggi, sebesar 56 % dalam interpretasi sedang dan 16 % dalam interpretasi rendah. Sementara uji hipotesis diperoleh nilai zhitung = -3.089 lebih kecil dari ztabel = -1.64. Kedua hasil pengujian ini menunjukan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima
CASE- BASED REASONING (CBR) DAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH
Tulisan ini memberikan gambaran konseptual bagaimana kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Case-based Reasoning (CBR) merupakan bagian dari kecerdasan buatan menyediakan model pembelajaran pemecahan masalah. Pemecahan masalah dalam Case-based Reasoning dilakukan dengan cara menggunakan kembali pemecahan masalah sebelumnya yang memiliki kemiripan (similarity). Perkembangan Case-based Reasoning sangat dipengaruhi oleh ilmu kognitif, banyak penelitian telah membuktikan tentang keberhasilan Case-based Reasoning dalam pembelajaran. Case-based Reasoning mampu menjadi solusi alternatif dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa dalam pembelajaran
IMPLEMENTASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL UNTUK MENGUKUR PENERIMAAN GURU TERHADAP INOVASI PEMBELAJARAN (Studi Kasus Model Pembelajaran CBR Di SMK)
Penelelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan guru terhadap
pembejaran model CBR. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey. Seubjek penelitian ini adalah 8 orang guru dari 7 SMK dengan program
keahlian TKJ. Hasil penelitia menunjukan baik ditinjau dari faktor internal
maupun faktor eksternal, penerimaan guru terhadap model pembejaran CBR
positif dan signifikan, dengan rerata nilai koofisien korelasi sebesar 78,98%
MODEL PEMBELAJARAN CASE-BASED REASONING (CBR) PADA KETERAMPILAN MENDIAGNOSA PERMASALAHAN PERANGKAT YANG TERSAMBUNG DENGAN JARINGAN LOKAL DI SMK TKJ (Sebuah Tahapan dari Penelitian R&D Bidang Pendidikan)
Tulisan ini menjelaskan tahapan dari model pembelajaran CBR yang sedang dikembangkan. Model yang dikembangkan teridiri dari model pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran serta rancangan perangkat lunak dari proses pembelajaran CBR. Model pembelajaran yang dikembangkan mengacu kepada tahapan-tahapan pembelajaran pemecahan masalah dalam CBR, yang selanjutnya akan menjadi indikator dari kemampuan penyelesaian masalah yang diteliti. Setiap indikator kemampuan pemecahan akan menggunakan interpretasi yang dikembangkan oleh Gayo
Comparison of Template Matching Algorithm and Feature Extraction Algorithm in Sundanese Script Transliteration Application using Optical Character Recognition
The phenomenon that occurs in the area of West Java Province is that the people do not preserve their culture, especially regional literature, namely Sundanese script, in this digital era there is research on Sundanese script combined with applications using Feature Extraction algorithm, but there is no comparison with other algorithms and cannot recognize Sundanese numbers. Therefore, to develop the research a Sundanese script application was made with the implementation of OCR (Optical Character Recognition) using the Template Matching algorithm and the Feature Extraction algorithm that was modified with the pre-processing stages including using luminosity and thresholding algorithms, from the two algorithms compared to the accuracy and time values the process of recognizing digital writing and handwriting, the results of testing digital writing algorithm Matching algorithm has a value of 87% word recognition accuracy with 236 ms processing time and 97.6% character recognition accuracy with 227 ms processing time, Feature Extraction has 98% word recognition accuracy with 73.6 ms processing time and 100% character recognition accuracy with 66 ms processing time, for handwriting recognition in feature extraction character recognition has 83% accuracy and 75% word recognition , while template matching in character recognition has an accuracy of 70% and word recognition has an accuracy of 66%
IMPLEMENTASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL UNTUK MENGUKUR PENERIMAAN GURU TERHADAP INOVASI PEMBELAJARAN (Studi Kasus Model Pembelajaran CBR Di SMK)
Penelelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan guru terhadap
pembejaran model CBR. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey. Seubjek penelitian ini adalah 8 orang guru dari 7 SMK dengan program
keahlian TKJ. Hasil penelitia menunjukan baik ditinjau dari faktor internal
maupun faktor eksternal, penerimaan guru terhadap model pembejaran CBR
positif dan signifikan, dengan rerata nilai koofisien korelasi sebesar 78,98%
CASE- BASED REASONING (CBR) DAN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH
Tulisan ini memberikan gambaran konseptual bagaimana kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Case-based Reasoning (CBR) merupakan bagian dari kecerdasan buatan menyediakan model pembelajaran pemecahan masalah. Pemecahan masalah dalam Case-based Reasoning dilakukan dengan cara menggunakan kembali pemecahan masalah sebelumnya yang memiliki kemiripan (similarity). Perkembangan Case-based Reasoning sangat dipengaruhi oleh ilmu kognitif, banyak penelitian telah membuktikan tentang keberhasilan Case-based Reasoning dalam pembelajaran. Case-based Reasoning mampu menjadi solusi alternatif dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah pada siswa dalam pembelajaran
PENGARUH CASED-BASE REASONING (CBR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA (PENERAPAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA)
Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh Case-based Reasoning (CBR) terhadap kemampuan siswa untuk mengidentifikasi jenis-jenis frasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah kuasi eksperimen dengan objek penelitian adalah siswa SMA di salah satu kabupaten di Jawa Barat, dimana pembelajaran yang digunakan oleh kelas kontrol adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dalam mengidentifikasi jenis-jenis frasa menggunakan model pembelajaran CBR sebesar 44% dalam interpretasi tinggi dan sebesar 56% dalam interpretasi sedang, dengan nilai taraf kepercayaan (signifikansi) diperoleh sebesar 0.000, sedangkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL sebesar 28% dalam interpretasi tinggi, sebesar 56 % dalam interpretasi sedang dan 16 % dalam interpretasi rendah. Sementara uji hipotesis diperoleh nilai zhitung = -3.089 lebih kecil dari ztabel = -1.64. Kedua hasil pengujian ini menunjukan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima
Implementasi Teknologi Augmented Reality pada Buku Panduan Wudhu Berbasis Mobile Android
Augmented Reality (AR) adalah teknologi interaktif yang mampu memproyeksikan objek maya ke dalam objek nyata secara real time. Perkembangan teknologi AR dewasa ini telah memberikan banyak kontribusi ke dalam berbagai bidang [1]. Salah satu implementasi AR di bidang edukasi seperti AR Book. Buku merupakan salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan. Selain itu, buku jg digunakan sebagai alat berkomunikasi oleh guru maupun orang tua terhadap anak-anak, misalkan seperti jenis buku panduan mengenai tatacara wudhu. Wudhu adalah suatu bentuk peribadatan kepada Allah Ta’ala dengan mencuci anggota tubuh tertentu dengan tata cara yang khusus, wudhu khususnya diperintahkan sebelum melaksankan ibadah shalat dan thawaf. Umat muslim harus mengetahui tatacara berwudhu yang benar. Salah satu sistem operasi yang digunakan mobilephone atau smartphone yaitu android. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile yang berbasis linux yang bersifat open source. Dengan memanfaatkan media mobile untuk membangun aplikasi menggunakan teknologi augmented reality sebagai media pembelajaran aplikasi AR berbasis Mobile mempunyai keunggulan karena sifatnya yang mudah berpindah